ASAL USUL KEJADIAN ALAM
SESUNGGUHNYA dahulu alam
semesta ini belum ada. Pada wakatu itu belum ada perhitungan tahun, hanya zat Wajibul Wujud, zat Allah Yang Maha
Pencipta. Oleh karena itu DIA dinamakan KHALIQ, artinya pencipta, dan alam
semesta ini dinamakan makhluq, artinya yang diciptakan.
Jadi jelaslah
bagi kita sekarang adanya perhitungan tahun seperti sekarang ini, karena adanya
peredaran bulan dan mata hari. Manusia tidak dapat memastikan sudah berapa juta
tahun umur bumi ini, hanya Allah yang dapat mengetahui dengan pasti, manusia
hanya dapat mengira-ngira saja. Perhatikan firman Allah didalam Al-Qur an,
surat Ad-Dahr ayat 1,
هَلْ اَتٰى عَلَى
الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا
Artinya:
Apakah
tidak datang kabar berita kepada manusia suatu zaman yang tidak dapat
disebut-sebut (menurut perhitungan manusia).
Dengan keterangan ayat
diatas hanya Allah yang tahu kapan, berapa sudah lamanya Allah jadikan dunia
ini beserta isinya.
Allah Subhanahu Wa
Ta’ala Yang Maha Kuasa yang menciptakan alam semesta dengan tidak menggunakan
alat berat. Bila DIA hendak menciptakan sesuatu, cukup hanya dengan kalimat
“KUN” maka jadilah, seperti dijelaskan dalam surat Yaasiin ayat 82:
إِنَّمَآ
أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Artinya :
Sesungguhnya
perintah-Nya apabila IA menghendaki sesuatu, Cuma IA berkata “jadilah” lalu terjadi.
Firman Allah dalam
hadits Qudsi :
كنت كنزا مخفيا فأردت أن أُعْرَفَ فخلقت الخلق
فبي عرفوني
Artinya :
Aku adalah
gudang yang tersembunyi, maka Aku suka agar Aku dikenal, lalu Aku ciptakan
makhluq supaya ia mengenal Aku.
Dalam Al-qur an surat Yunus ayat 3,
Allah berfirman :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ
عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ
إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Artinya :
Sesungguhnya Tuhan itu, ialah yang menciptakan beberapa langit dan bumi
dalam masa enam hari. Kemudian DIA menciptakan dan DIAlah yang mengatur dan
serta DIAlah yang yang menguasai seluruh apapun yang berada di ‘Arasy dan alam
lainnya.
Jadi jelasnya yang mengatur semua kejadian alam, makhluk, manusiaa,
binatang, matahari, bulan, hidup, dan mati adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk jelasnya bacalah ayat kursi:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا
تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا
بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya :
Allah, tidak ada Tuhan kecuali DIA yang Maha
Hidup tanpa membutuhkan sesuatu dengan kehidupan zati serta qadim. DIA tidak
pernah lupa dan tertidur, apa yang ada dilangit dan dibumi adalah hak miliknya.
DIA mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang ada dibelakang
mereka.
Mereka tidak dapat menjangkau tentang ilmunya
Allah, kecuali kepada siapa yang DIA kehendaki. Maha luas kerajaan Allah yang
meliputi langit dan bumi. Tiada menjadi beban bagi Allah untuk menjaganya,
karena DIA Maha Agung.
Jelaslah sudah bagi kita sekalian
bahwa dulunya alam semesta ini tidak ada. Maka yang ada hanyalah Zat Allah yang
menciptakan alam semesta ini. Sesungguhnya Allah menciptakan seluruh alam semesta
ini karena Allah akan menciptakan manusia. Yang pertama sekali diciptakan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu apa yang disebut dengan “ Ruhul A’dham dari Nur
Ahadiyah-Nya. Maka dari Ruhul A’dham itu Allah jadikan setiap ruh makhluk yang
bernyawa”. Apakah yang dinamakan Ruhul A’dham itu? Ruhul A’dham itu adalah
sumber segala ruh, yaitu ruh Nabi Muhammad SAW.
Sesungguhnya memiliki sifat
Arrahman, dan Arrahim, juga mempunyai sifat Jalal dan Jamal-Nya diciptakan Nur
Muhammad dari alam “’adam” kepada alam “wujud”, dari alam abstrak kepada alam
nyata dalam keadaan sempurna, indah bentuk dan susunannya. Sesuai dengan dengan
firman Allah didalam surat Al Baqarah ayat 20 :
إن
الله على كل شيء قدير
Artinya :
Bahwa
sesungguhnya Allah itu diatas tiap-tiap sesuatu Maha Kuasa.
Dari Ruhul A’dham itu diciptakan ruh
para Nabi, kemudian ruh para Waliyullah dan ruh sekalian manusia. Kemudian ruh
para malaikat, ruh bangsa jin, ruh bangsa hewan dan kemudian ruh tumbuh-
tumbuhan.Selain itu Allah menjadikan air, api, udara, dan tanah. Dari empat
unsur itu, Allah menciptakan makhluk, menjadikan langit dan bumi, malaikat dan
jin, manusia dan binatang dan lain- lainnya.
Wallahua’lam
Komentar
Posting Komentar